🌙 Berbaik Sangka, Jangan Merendahkan Apalagi Menghujat

Abu Hafs, nama lengkap beliau ini adalah Abu Hafs al-Haddad an-Naysaburi. Beliau adalah sufi besar yang sezaman dengan Syaikh Junaid al-Baghdadi (guru agung para sufi). Meski seorang yang terpandang di kalangan para sufi sezamannya, namun Abu Hafs ini lebih cenderung tidak menunjukkan diri, apalagi menonjol-nonjolkan diri. Malahan sebaliknya beliau kerap bekerja di pasar-pasar sebagaimana layaknya masyarakat pada umumnya, bahkan beliau kerap terlihat sebagai seorang pembersih pasar atau pun pembersih toilet. Sehingga kebanyakan orang tidak tahu, bahwa sebenarnya beliau adalah seorang aulia atau ulama besar. Dan hanya orang-orang tertentu, yang maqam (tingkatannya) sederajat di sisi Allah yang mengetahuinya.
Adalah Abu Muzahim asy-Syirazi, seorang aulia dan ulama besar, suatu hari beliu mengadakan perjalanan ke luar daerah. Saat tiba di sebuah pasar, dan demi mengetahui Abu Hafs mengenakan pakaian amat sangat sederhana dan tengah bekerja membersihkan toilet, maka Abu Muzahim pun segera mencopot pakaian kebesarannya dan kemudian mengenakan pakaian amat sederhana pula, lalu membantu Abu Hafs bekerja sebagai pembersih toilet.
jangan sampai kita ini memandang rendah orang lain, apalagi menghina, kepada orang-orang yang secara fisik terlihat seperti peminta-minta atau pekerja rendahan. Karena kita cenderung tidak tahu, siapakah ia sebenarnya. Kalau sampai kita tergelincir memandang rendah terhadap Kekasih (Wali) Allah, maka celakalah nasib kita. Sebab bagaimana mungkin kita merendahkan orang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah.”
“Bagaimana cara kita mengetahui, bahwa orang ini Kekasih Allah, dan orang itu bukan kekasih-Nya?”
“Pertama-tama, tanyakanlah kepada hatimu, bagaimana harusnya kamu bersikap kepada orang tertentu yang membuatmu penasaran itu.”
“Kalau engkau ragu, maka bersikaplah wajar, sebagaimana engkau bersikap baik kepada umumnya orang, yang penting jagalah hatimu jangan sampai merendahkan orang. Sebab sikap kita adalah cermin dari pribadi kita; apabila kita cenderung merendahkan orang, maka ketahuilah sesungguhnya dirimu sendiri masih rendah. Sebaliknya, apabila dirimu cenderung menghormati atau memuliakan orang lain; Insya Allah engkau termasuk orang yang mulia pula.”

No comments:

Post a Comment

Pages