ULAMA DARI PAPUA MENINGGAL DUNIA
Innalillaahi wa inna ilayhi raaji'uun ("Kita ini milik Allah, dan kepadaNya kita kembali") itulah ucapan yang keluar dari segenap umat muslim yang ada di Kabupaten Sorong yang kaget mendengar kabar berpulangnya seorang Ulama besar yang juga Ketua MUI Kabupaten Sorong dan Ketua Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) kabupaten Sorong, KH. Achmad Anderson Meage, S.Pdi, M.Pd kemarin (31/1).
Kepergian untuk selamanya, seakan tidak membuat percaya orang yang mendengarnya termasuk saya sendiri. Namun itulah kehendak Allah SWT. Informasi yang berhasil Saya himpun almarhum meninggal dunia di Rumah Sakit Sele Be Solu sekitar pukul 16.00 WIT.
“ KH Achmad Anderson Meage, S.Pdi, M.Pd meninggal kemaren siang (31/1) saat akan mengisi ceramah pengajian di Klafdalim ,beliau pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit, Saat perjalnan menuju Rumah Sakit beliau meninggal". Tutur KH Ahmad Sutedjo Rais Suriah PCNU Sorong melalui sambungan telfon pagi ini.
Jenazah almarhum tiba di rumah duka di SP 3 Kelurahan Makbusun sekitar pukul 17.45 WIT, warga masyarakat yang mengetahui kabar meninggalnya almarhum langsung berbondon-bondong untuk bertakziah ke rumah duka.
Para tamu yang datang, semakin malam (pukul 20.00 WIT), juga semakin banyak, bisa dikatakan ribuan karena silih berganti tamu yang datang, selain para pelajar, anak-anak dari pondok pesantren, ratusan masyarakat dari Wamena juga datang untuk berbelasungkawa dan memberikan penghormatan terakhir berpulangnya sang tokoh yang vocal dalam menyuarakan sesuatu yang benar dan menyuatakan tentang persatuan. Nampak Wakil Bupati Sorong, Suka Harjono, S.Sos, M.Si, Sekda Kabupaten Sorong, Dr. Ir. A.H Solossa, M.Si, Kepala BPKAD Kabupaten Sorong, Dr. Johny Kamuru, SH, M.Si, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sorong, jajaran Kemenag Kota Sorong, tokoh agama muslim maupun non muslim, tokoh masyarakat, tokoh adat juga hadir untuk berbelasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan
Dari sejumlah penyampaian menyebutkan, almarhum adalah sosok muslim Papua yang taat dan dekat dengan siapa saja, dan yang perlu diacungi jempol adalah sebagai seorang pemimpin selalu mengayomi semua pihak tanpa membeda-bedakan.
Selain sebagai Ketua MUI dan Ketua FKUB, semasa hidup, ia juga sebagai Kepala Sekola MTsN Model Mariyai (SP 2). Ia lahir tahun 1978 yang dikaruniai 4 orang anak dari satu istri, juga aktif sebagai pengurus Pondok Pesantren Nurul Yaqin (Makbusun). Selain mengajar, almarhum juga selalu aktif untuk memenuhi sejumlah undangan untuk berceramah dalam acara, baik tingkat lokal maupun tingkat Kabupaten.
Pengalaman Saya sebagai Aktifis Nu Papua yang sudah tiga kali bertemu dengan beliau , bagi saya ia adalah sosok yang murah senyum, vocal menyuarakan hal yang benar, tegas dan juga mahir berbahasa jawa karena memang semasa kecil pernah hidup lama di Jawa. "Saya ini manut sama KH Taifur Purworejo, karna saya adalah santri beliau". Uvapan beliau yang masih saya ingat ketika berkunjung ke kediamanya bebrapa bulan silam.
Kenangan yang terngiang dibenak saya adalah ketika saya diajak bersama berkunjung ke pulau Arar. Beliau banyak mencritakan tentang keadan umat beragama di Papua yang rukun dan damai , beliau juga membrikan nasehat" agar bagimana dakwah bisa di trima semua umat. Beliau pernah menyampaikan bahwa Papua sebagai Provinsi paling timur Indonesia bukan hanya membutuhkan pembangunan infrastruktur fisik, melainkan juga menantikan sentuhan dakwah Islam. Tapi karakter Islam yang didakwahkan tersebut harus menampakkan wajah Islam yang santun, teduh, damai, toleran, dan penebar rahmat untuk semesta alam. Islam Nusantara bagi beliau dianggap mampu menjadi perekat NKRI .Karna sejatinya karakter asli masyarakat Papua sangat toleran. Antar penganut agama yang berbeda, saling hormat-menghormati. Pemeluk Nasrani dan Islam misalnya, bisa hidup rukun berdampingan di Bumi Cenderawasih ini. Oleh karena itu, Almarhum juga pernah mengingatkan pada saya dan teman" , bahwa , jangan sampai ada aliran-aliran Islam ekstrem masuk ke Papua, agar keharmonisan tersebut tetap terjaga.
Terkahir saya berkomunikasi dengan beliau , saat kunjungan saya beberapa bulan kemaren ke Papua barat. Melalui sambungan telfon , saya menyampaikan ingin silaturrahim ke kediaman beliau. Tapi ternyata beliau sedang berada di jawa. Sehingga saat itu melalui telfon saya mengabarkan dan meminta doa dan restu dengan di bukanya Madrasah Nigaiyah Ibadurrahman di Papua barat oleh Aktifis Nu . Beliau nampak sangat bergembira dan sangat mendukung kegiatan kegiatan kami Aktifis Nu di Papua barat.
Salah satu cita-cita almarhum adalah ingin membangun Masjid Agung Kabupaten Sorong karena hingga saat ini di Kabupaten Sorong belum hadir masjid agung, meskipun belum tercapai. Namun adanya rencana dan keinginan tersebut dapat diteruskan generasi di Kabupaen Sorong.
KH Saiful Islam Al Payage sebagai ketua MUI Provinsi Papua merasa sangat kehilangan sosok KH Achmad Anderson.
"kami kehilangan putra Muslim Papua terbaik semoga allah terima amal baktinya. amin" . Tutur KH Saiful Islam Al Payage yang juga anak angkat dari KHR Fawaid Asad samsul Arifin.
Beliau juga meminta doa dan sholat ghoib untuk KH Achmad Anderson
Hari ini sang pengembara telah pulang, Selamat Jalan Abah...
Hari ini orang asing itu telah pulang, Selamat Jalan Abah...
Hari ini orang hanif itu telah pulang. Selamat Jalan Abah...
Dunia mengantarmu dengan do’a. Selamat Jalan Abah...
Suara-suara riang di langit menyambutmu : Marhaban!
Selamat Datang
وقلوب اهل ودادكم تشتاق
والى لذيذ لقائكم ترتاح
Hati dan jiwa para pencintamu merinduimu
Dan kelezatan bertemu engkau
Membuat mereka damai
Al fatihah
No comments:
Post a Comment