Ini adalah hasil wawancara salah seorang wartawan pada majalah islamic studies dengan profesor Bill Warner. Waaww... Dalam pernyataannya sang profesor menyebut bahwa Islam itu 70% politik, dan 30% teologi. Sangat mengejutkan memang tapi ya memang begitulah kenyataannya. Bagi kaum new konservatif, temuan ini dianggap sebagai bentuk penghinaan kepada Islam, tapi justru inilah yang harus diperhatikan dan dijadikan renungan.
Hanya saja ada beberapa point yang tidak saya setujui dari pernyataan sang profesor ini. Pertama, ia terlalu terlalu tergesa-gesa dalam menyimpulkan hipotesis pada temuan risetnya terkait kosongnya nilai-nilai humanisme di dalam Islam. Profesor Marcel A Boisard dalam "L' Humanism de L' Islam" (Laporan ilmiah atas riset yang dilakukannya selama bertahun-tahun dengan menggunakan pendekatan Historical and Grounded Research) menyebutkan bahwa Islamic Civilisation adalah peradaban pertama dalam memberikan ketentuan yang jelas untuk melindungi nasib manusia. (Hal. IV).
Pernyataan itu diperkuat dengan bukti sejarah di mana Islam pada awal mula Nabi Muhammad melakukan seruan dakwahya dengan melepaskan sistem kelas pada tatanan sosial masyarakat Arab jahiliyah ada waktu itu. Dalam penelitian yang dilakukan oleh al-Tabari, misalnya ia menulis bagaimana Rasulullah begitu mengagungkan seorang Bilal bin Rabah dan menyamakannya dengan para sahabat-sahabat yang lain dalam konteks interaksi sosial. Padahal status sosial Bilal jika meminjam istilah Karl Max merupakan underdog class (kelas paling bawah) atau jika meminjam istilah dalam agama Hindu sebagai pemilik kasta sudra.
Kemudian poin kedua yang tidak saya setujui adalah terkait kesimpulan yang ia nyatakan soal intoleransi Islam berdasar temuan dalam risetnya tentang wahabi. Agaknya sang profesor terlalu mengeneralisir soal intoleransi ini. Secara de jure wahabi memang bagian dari Islam, dan saya meyakini akan hal itu, namun secara de facto, wahabi tidak mencerminkan wajah Islam yang toleran. Jadi ketika wahabi dengan paham radikalisme membuat aktivitas yang tidak mencerminkan toleransi, itu tidak mewakili Islam secara umum.
Inilah yang dapat saya komentari dari beberapa pernyataan Profesor Bill Warner di situs The Studi of Political Islam ini. Sekali lagi ini hanya bentuk respon yang saya bangun, bisa saja benar dan bisa juga salah. Kebenaran hanya milik Allah karena Dialah yang Maha Absalut, kita hanya berusaha untuk mendekati kebenaran itu. Jangan lupa "Cepat-cepatlah menikah".
http://www.politicalislam.com/the-study-of-political-islam-2/
Diambil dari status FB Mohammad Khoiron
Akun Twitter @MohKhoiron
No comments:
Post a Comment